Kamis, 06 Juni 2013

Penyebrangan Menuju Pulau Tidung

Untuk bisa ke Pulau Tidung dapat melalui berbagai dermaga yang siap memberangkatkan para pengunjung dari wilayah Jakarta sampai Pulau Tidung. Yang pertama adalah dari Muara Angke dari sini perjalanan di tempuh sekitar 2 - 3 jam perjalanan atau melalui Marina Ancol dari Dermaga 17 Marina Jaya Ancol (dari dermaga ini pengunjung harus mengeluarkan tiket 2 kali satu untuk masuk ke ancol satu lagi untuk naik perahu). Dari Tangerang bisa di tempuh dari pelabuhan  Rawasaban ( KALI CITUIS ) BISA juga dengan carter Kapal speed Sea Leader Marine Luxury Yacht yang selalu siap mengantar pengunjung ke pulau-pulau yang ada di  Kepulauan Seribu.

Di Pulau Tidung para pengunjung dapat melakukan berbagai aktifitas seperti berenang, berkano, memancing dan lain sebagainya. Pulau Tidung terdiri dari dua bagian yakni Pulau Tidung besar dan Pulau Tidung kecil kedua pulau di hubungkan dengan sebuah jembatan sepanjang 2 kilometer. Para pengunjung dapat berjalan di atas jembatan yang menghubungkan kedua Pulau tersebut dan melihat betapa jernih dan birunya laut yang terdapat di bawah jembatan membuat anda tidak sabar untuk segera berenang di laut yang dangkal bersih dan indah.

Pulau Tidung besar merupakan kawasan hunian utama dimana sekitar 4000 penduduk bermukim di pulau ini, sehingga menjadikannya sebagai salah satu pulau yang memiliki penduduk terbanyak di kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Sementara Pulau Tidung besar memiliki penduduk yang jauh lebih sedikit dan merupakan kawasan tempat pengembangbiakan tanaman mangrove dengan ilalang, pantainya memiliki pasir putih lembut dan terdapat karang serta belgai macam ikan hias. Lebar Pulau Tidung hanya 200 meter tetapi panjangnya mencapai 5 kilometer, pantai di sekitar Pulau Tidung cendreung dangkal karena di sekeliling pulau terlindungi oleh karang yang melindungi dari ombak membuat pantai menjadi tenang, dihuni beragam ikan hias yang menarik serta aman untuk berenang.

Nama Pulau Tidung berasal dari kata 'Tidung' yang berarti berlindung, nama ini diambil karena di jaman dahulu pulau ini merupakan tempat yang sering digunakan oleh para bajak laut yang sering merusuh untuk berlindung dan bersembunyi di pulau ini. Selain itu Pulau Tidung juga di yakini juga pernah menjadi perlindungan seorang Panglima bernama Panglima Hitam yang merupakan panglima dari kerajaan Tarakan yang kalah dalam sebuah peperangan suku yang terjadi disana dan terpaksa melarikan diri dan berlindung di pulau ini. Dan yang tidak kalah menariknya seorang sultan Banten yang getol menyiarkan Islam di daerah tersebut yakni Fatahillah, juga merencanakan penyerangan dan strategi menyerang Malaka juga dari Pulau ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar